#Memesona Itu Menjadi IRT Serba Bisa

By Arda Sitepu - Monday, April 10, 2017


Filosofi Bersyukur
Setelah dipinang dan menjadi istri dari seorang pria tampan nan baik hati, maka wanita sang pengembara ini hijrah ke kampung. Meninggalkan hiruk pikuk kota Metropolitan dengan sejuta kenangan yang sulit dilupakan.

Wanita yang meniti karir hampir 10 tahun di dunia perpajakan, tiba-tiba menjadi seorang istri dan ibu yang harus berjibaku dengan semua pekerjaan rumah. Rasanya tidak adil setelah bersusah payah meraih gelar sarjana dari universitas yang tersohor di negeri ini dan akhirnya memenuhi kodratnya sebagai primadona di dalam rumah.

Tak kenal lelah dari subuh sampai larut malam seakan-akan pekerjaan Ibu Rumah Tangga (IRT) ini hanya milik pribadi. Belum lagi Princess Kinata yang dianugerahkan Sang Pencipta di tengah keluarga kami memiliki seribu pertanyaan yang harus dijawab setiap hari.



Di saat malam tiba, semua penghuni rumah sudah terlelap hanya ada satu kata yang terus membahagiakanku adalah “Bersyukur”. Saat memandang wajah kekasih hati serta putri kesayangan maka semua kelelahan yang terlintas menjadi hilang seketika.




Sedari kecil, Mama sering menanamkan sebuah filosofi “Bersyukur”. Hanya orang bersyukur yang mampu melihat semua keindahan dunia. Oleh karena itu, kata bersyukur membuat aku semakin percaya diri di setiap pelajaran hidup dan menjadi seorang IRT.

IRT MAMPU MERAIH BANYAK MIMPI

Pandangan kebanyakan orang, IRT hanya seputar daster, dapur dan mengurus keluarga. Rambut diikat, disisir pun jarang. Muka kusam, jangankan untuk facial, cuci muka pun kalau ingat. Belum lagi hal yang ngetren di seputaran IRT adalah menggosip bareng tukang sayur yang berlabuh di kompleks perumahan.

Kocaknya belakangan ini, netizen mulai viral dengan kalimat “IRT berdaster, kalau sudah dandan kelar hidup loe...” Sedikit tergilitik hingga tertawa lebar dengan kalimat dan foto-foto yang ditampilkan. Kalau dipikir-pikir dengan paradigma sebagian orang tentang IRT maka memesona itu dilihat dari sisi apa? Apakah kalau sudah dandan maka IRT tersebut menjadi memesona dan  menjadi pujaan para kaum Adam.

Alhasil, bagi sebagian orang menilai bahwa memesona itu harus berpenampilan cantik dengan riasan ala artis dengan dempulan BB Cream. Apabila parameter sebuah memesona adalah kecantikan dan kulit mulus terawat, maka kemungkinan besar IRT akan gagal dalam mengikuti kontes memesona. Lihat saja sebagian tangan IRT tanpa asisten pasti ada cap hitam bekas cipratan minyak panas belum lagi goresan cantik di jari tangan bekas irisan pisau.

Bagi seorang “newbie” di dunia rumah tangga, saya menilai IRT itu tidak semata, hanya berurusan dengan rumah. Tetapi dunianya sangat luas dalam mencapai banyak hal. IRT tidak terikat sebuah pekerjaan yang harus menyelesaikan pekerjaan dari jam 08.00 – 17.00 WIB setiap Senin-Jumat. Hanya bernafas di hari Sabtu, itu pun kalau tidak ada deadline kantor.

IRT dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang diinginkan dan meraih banyak mimpi. Bagi saya, memesona itu adalah IRT yang serba bisa. Di tengah padatnya pekerjaan rumah, seorang IRT dapat meraih banyak prestasi. Sehingga terpatahkan stigma yang buruk tentang seorang IRT.

Suami pun pernah menyanjung bahwa wanita yang berpenampilan sederhana ini dapat melakukan hal-hal yang tak pernah terduga sebelumnya. Pancaran pesona dari wanita yang serba bisa terasa kuat, terlebih untuk orang-orang yang kita sayangi.


#Memesona Itu Menjadi IRT Serba Bisa

Kata serba bisa, saya analogikan dengan sebuah kemampuan untuk melihat peluang dan mengaplikasikannya dengan semua talenta yang diberikan Sang Pencipta. Terkadang, seorang wanita tidak menyadari bahwa di dalam dirinya terdapat banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan. Namun, tak jarang seorang wanita malas atau menimbun potensi tersebut.

Kembali dengan kata bersyukur dianugerahkan banyak sekali potensi dan talenta diberikan kepada saya. Oleh karena itu, saya memanfaatkan dan menggunakannya agar terlihat memesona di hadapan Sang Pencipta.

Tak jarang talenta yang dimiliki mampu menambah penghasilan dan membantu perekonomian keluarga. Nah, seorang IRT juga seharusnya membantu suami dalam mengais rezeki untuk menambah pundi-pundi keluarga.
Berikut 8 (delapan) kegiatan serba bisa seorang IRT agar memesona di hadapan Pencipta, keluarga, orang lain dan lingkungan.  

1.            Mengurus Keluarga
Hal ini merupakan kegiatan dasar dan terutama bagi seorang wanita yang sudah berkeluarga. Walaupun memiliki kegiatan yang menumpuk dan kejar tayang, namun mengurus keluarga tetap menjadi nomor wahid.




Mulai dari mempersiapkan hal terkecil sampai dengan perencanaan keluarga berada di tumpuan seorang Ibu. Ketika suami dapat mencapai segala cita-cita dan sukses di pekerjaan tidak terlepas dari peran serta dari seorang wanita. Karena di balik kesuksessan seorang pria ada seorang wanita yang hebat.

Begitu pula dengan pertumbuhan anak yang sehat dan cerdas berada di tangan seorang wanita yang mau memberi waktu dan diri sepenuhnya. Oleh karena itu, ketika seorang IRT dapat fokus mengurus rumah tangga dengan baik maka IRT tersebut sangat memesona.


2.            Memasak
Kegiatan IRT yang tak luput dari hari ke hari adalah memasak. Pekerjaan dapur yang satu ini menuntut seorang Ibu untuk menyajikan makanan yang terbaik bagi keluarga.



Tidak banyak wanita yang memiliki hobby memasak namun ketika seorang wanita menjadi Ibu maka naluri memasak muncul dengan sendirinya. Dulu, hasil masakan dapat menggetirkan lidah para pencicipnya namun sekarang hidangan yang disajikan membahagian seluruh anggota keluarga.

Menurut saya, ketika IRT dapat memasak untuk keluarga serta membuat berbagai jenis masakan maka wanita tersebut sangat terlihat memesona.


3.            Menulis
Dewasa ini, kegiatan menulis bukan hanya dilakoni oleh para jurnalis. Semua orang dapat menulis, membuat berita, me-review, menceritakan pengalaman dan lainnya. Wadah untuk penulis juga sudah terpampang nyata di dunia maya.

Sebagai seorang blogger, saya melihat banyak IRT yang menjadi penulis-penulis handal. Bahkan tak jarang memenangkan banyak kompetisi.





Bagi saya, menulis adalah mengekspresikan ide dalam bentuk kata-kata yang mudah dipahami dan menjadi insipirasi bagi banyak orang. Reward untuk ketulusan dan keseriusan dalam menulis adalah penghargaan.

Di tengah padatnya pekerjaan seorang IRT tetap dapat menulis dan berprestasi merupakan hal yang tak umum. Di samping itu, hasil dari menulis juga dapat menambah perekonomian keluarga. Sehingga saya selalu menilai IRT yang aktif menulis terlihat memesona.


4.            Menyanyi & Menciptakan Lagu
Sejak kecil sudah disuguhkan dengan berbagai jenis musik oleh kedua orang tua. Sehingga salah satu kegiatan yang menghibur di kala pekerjaan rumah tangga mulai penat adalah menyanyi dan bermain musik.

Tak hanya bernyanyi di kalangan keluarga sebagai penghibur setia, saya juga mulai belajar bagaimana membuat sebuah karya yang nantinya dapat menjadi penghasilan tambahan.

Sudah beberapa karya yang dihargai oleh pihak ketiga dengan reward yang lumayan. Sehingga bagi saya menyanyi dan menciptakan lagu merupakan kegiatan yang menenangkan hati dan dapat sebagai sumber penghasilan.



IRT yang  melakukan kegiatan ini sungguh terlihat memesona. Suami tercinta pun pernah mengakui hal ini he...he... Saat menulis tentang memesona, maka terlintas dipikiran untuk menciptakan sebuah lagu:

#Memesona
Kau ciptaan terindah
Disebut sebagai wanita
Pancaran tulus hatimu
Tak lunturkan ketangguhan

Mempesona di setiap waktu

Jadilah wanita terindah
Dalam langkah dan senyumanmu
Memesona pancarkan hatimu
Yakin kau serba bisa

(Balige, 8 April 2017)

5.            Menjahit
Dulu nenek pernah berpesan, apabila ada pakaian yang robek jangan sedikit-sedikit bawa ke tukang jahit. Cobalah untuk menyelesaikannya sendiri. Karena kegiatan menjahit akan sangat berguna di tengah keluarga.

Berawal dari nasehat tersebutlah maka saya belajar untuk menjahit. Meski hanya menjahit sederhana dan menciptakan baju-baju rumahan. Namun, setidaknya tidak perlu ke luar uang lagi untuk memperbaiki pakaian.

Melihat nenek sebagai IRT yang tekun menjahit maka kegiatan ini terlihat memesona. Walaupun belum mumpuni, saya terus belajar semoga kelak bisa buka butik sendiri... Amin.

6.            Membuat Kerajinan Tangan (Craft)
Kembali bersyukur diberi seorang Mama yang sangat suka membuat kerajinan tangan. Di tangan Mama semua barang bekas bisa di sulap menjadi barang yang cantik dan bernilai jual.




Setelah 1 (satu) bulan belajar untuk membuat karya dari barang bekas bersama Mama, maka jadilah gucci cantik serta tas-tas yang unik dan menawan. Selain berkarya, sebagai IRT saya juga berusaha menjaga lingkungan dari sampah plastik bekas. Bayangkan saja, butuh jutaan tahun untuk menguraikan sampah plastik di tanah.




Oleh karena itu, saya selalu berusaha untuk berkreasi dari sampah plastik dan mendaur ulang semua barang bekas agar lingkungan tetap terjaga. Semoga hal ini juga dapat dilakukan oleh para IRT di bumi bagian belahan manapun. Kalau kata Mama, kegiatan ini sungguh memesona.





7.            Berkarya di Dunia Kecantikan
Tergelitik dari para netizen yang selalu membandingkan wanita berdaster dengan dandanannya maka seyogiayanya wanita juga dapat menjaga dan merawat diri. Sejujurnya bagi saya, kecantikan yang paling utama itu adalah kecantikan dari hati.

Di sela-sela waktu yang tersisa maka saya mengikuti pelatihan kecantikan. Ah, jika diingat dulu membedakan antara eyeshadow dengan eyeliner saja saya tak tahu. Seperti kata bijak, belajarlah maka akan terbiasa menjadi seorang pembelajar.



Beberapa waktu lalu, saya mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan kecantikan oleh sebuah lembaga pemerintahan. Tentunya hal ini langsung diterima tanpa banyak alasan.



Thanks God, pelatihan yang menyita banyak waktu itu membuahkan hasil. Tak hanya untuk merias diri, saya juga berusaha untuk jadi berkat buat orang lain dengan berkarya di dunia kecantikan. Meskipun belum kece badai layaknya make-up artis, namun saya sudah dapat berbagi ilmu kepada ibu-ibu di lingkungan terdekat atau komunitas wanita.


8.            Freelance (Konsultan Pajak)
Setelah meniatkan diri untuk sepenuhnya menjadi IRT tidak serta merta meninggalkan ilmu perpajakan yang sudah ditimba selama tahunan. Pekerjaan sebagai freelance merupakan pekerjaan musiman yang dilakoni. Terlebih di akhir tahun untuk penyusunan laporan keuangan dan perpajakan.



Walaupun tidak lagi sepenuhnya menyentuh ranah pajak, saya tetap berusaha untuk belajar hari demi hari tentang perpajakan. Meng-update berita dan peraturan terbaru. Bagi saya, dunia perpajakan terlalu sulit untuk dilupakan, sehingga kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan favorit di akhir tahun.



IRT yang berdaster ini juga dapat mengerjakan berbagai jenis masalah perpajakan, sambil memberi makan anak, menjahit, membuat craft, menulis, creambath kepala tetangga sambil menciptakan lagu. Semua kegiatan ini sungguh menyenangkan.  

Setelah direnungkan maka wanita yang mengembangkan seluruh potensinya dari rumah juga dapat memberikan penghasilan tambahan dan membantu perekonomian keluarga. Oleh karena itu, bagi saya memesona itu adalah menjadi IRT yang serba bisa.

Stigma negatif kebanyakan orang mengenai IRT selama ini dapat dipatahkan. Padahal dapat dikatakan seorang IRT tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam dan selalu memutar otak untuk mendapat penghasilan tambahan demi asuransi pendidikan anak dan pastinya uang belanja.  

Alhasil, menurut saya bahwa memesona itu adalah menjadi wanita yang dapat melakukan banyak hal serta tidak meninggalkan tanggung jawab dan peran sebagai Ibu. Selamat memesona di setiap kesempatan.


















  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. Aduh aku mlipir nih mbak lihat prestasi mbak Anggaraini....semoga saya bisa menyusul keberhasilan dan prestasi mbak...sukses selalu ya mbak bersama keluarga kecilnya.... aamiin...

    ReplyDelete
  2. IRT itu memang memesona kok mbak, luar biasa deh, tempat berlabuh dikala gundah

    ReplyDelete

Dear All,

Terima kasih sudah meninggalkan jejak positif di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. ^_^